SOSIALISASI PROTOKOL NEW NORMAL BERSAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT DI NURUL FIKRI BOARDING SCHOOL LEMBANG

11 Agustus 2020 09:36 Di tulis oleh Admin BERITA KAMI SOSIALISASI PROTOKOL NEW NORMAL BERSAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT  DI NURUL FIKRI BOARDING SCHOOL LEMBANG

Sabtu (08/08/2020) Pukul 09.00 sampai dengan 11.30 di Masjid Sholahuddin Nurul Fikri Boarding School Lembang telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Protokol Kesehatan di Era New Normal yang disampaikan oleh dr.H. Wisnu Pramulo Ady, M.H.Kes selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.

 

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kunjungan pertama yang dilakukan Lembaga Nurul Fikri Boarding School Lembang ke Dinas Kesehatan (Rabu, 05 Agustus 2020). Sosialisasi dilakukan dalam rangka memastikan seberapa siap Lembaga NFBS Lembang dalam menyambut santri yang sudah kurang lebih 5 Bulan lamanya melakukan pembelajaran via daring.

 

Diawali dengan sambutan dari Ustadz Damiri sebagai Direktur Akademik dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa “protokol kesehatan merupakan upaya menjaga diri dan orang lain, memberikan yg terbaik untuk orang lain seperti santri kita agar kita bisa jadi yg terbaik untuk diri kita dan orang lain sehingga kita bisa mencapai nilai terbaik dari Allah SWT dan Allah ridho terhadap kita untuk menjadi orang yang bermanfaat”

 

Selanjutnya, setelah dilakukan sambutan, langsung masuk ke pemaparan dr.Wisnu, Beliau menjelaskan dalam sosialisasi tersebut terkait 4 prinsip utama yang harus dipersiapkan di era New Normal saat ini, yakni :

1.      Sehat, maksudnya ialah hanya yang sehat yang diperbolehkan keluar dari rumah. Jika sudah dalam kondisi kurang enak badan, maka diperkenankan untuk tidak bekerja / berpesantren

2.      Screening, Lembaga harus melakukan screening kepada siapapun yang memasuki area pesantren, termasuk semua SDM harus dilakukan screening setiap harinya. Mulai dari yang paling dasar pengukuran suhu tubuh, menggunakan masker atau lebih bagus lagi meggunakan Face Shield dan tahap selanjutnya melakukan Rapid atau Swab Tes.

3.      Jaga Jarak, hal ini sekarang bisa dibilang hal yang wajib. Harus selalu menjaga jarak minimal 1 meter jika diluar ruangan, dan 1,5 meter minimal jika di dalam ruangan.

4.      50%, maksudnya kapasitas ruangan yang hanya bisa diisi oleh 50 % dari keseluruhan jumlah. Contohnya diruangan kelas yang biasa diisi oleh 30 -40 anak untuk era New Normal saat ini hanya bisa diisi oleh paling maksimal 20 anak saja.

 

 

 

Narasumber juga mengatakan bahwa ketika akan dimulai kembali pembelajaran Tatap Muka , maka kewajiban penyelenggara adalah :

1.      Menyediakan sarana cuci tangan, ini merupakan hal yang wajib untuk ada disetiap titik penting di lingkungan pesantren. Seperti di depan kelas, lalu di masjid dan area-area penting lainnya yang pasti digunakan oleh santri.

2.      Pencuci Tangan berbasis alkohol atau Handsinitizer . Barang ini juga merupakan barang yang wajib ada di setiap titik di lingkungan pesantren. Hal ini untuk memudahkan para santri membersihkan tangannya. Terlebih para tamu yang mungkin lupa atau tidak membawa handsinitizer.

3.      Pembatas Jarak, contohnya didalam Masjid yang sudah pasti digunakan oleh seluruh santri.

4.      Alat Screening, biasanya ini disediakan di pintu utama yakni Security, untuk mendeteksi dari awal setidaknya melalui pengecekan suhu tubuh.

5.      Petugas Kesehatan, di lingkungan Pesantren harus ada Tim Kesehatan khusus, agar jika ada sesuatu hal atau ada gejala yang dirasakan dapat langsung di observasi oleh Tim Kesehatan.

6.    Ruangan Khusus, harus ada ruangan khusus di Lingkungan Pesantren, hal ini untuk mencegah tersebarnya virus jika nantinya ada yang sudah terdeteksi mengidap gejala Covid-19.

Melihat perkembangan penyebaran Covid-19 patut untuk diwaspadai oleh semua pihak, terlebih pihak Sekolah / Pesantren yang akan memulai kembali pembelajaran secara tatap muka. Semua pihak dihimbau untuk saling mengingatkan terkait poin poin yang sudah disampaikan diatas agar penyebaran ini dapat diminimalisir dan semua terbebas dari paparan virus covid-19.

Berikut beberapa dokumentasi acara tersebut: