DAHULU KAN AKHLAK ATAU ILMU ?

20 Februari 2023 10:14 Di tulis oleh Admin ARTIKEL DAHULU KAN AKHLAK ATAU ILMU ?

Ruang Ilmu : Episode 1

Dituils Oleh: Siti Muna

DAHULU KAN AKHLAK ATAU ILMU ?

Sebagai seorang muslim berakhlak dan berilmu menjadi dua hal yang penting. Ketika seseorang memiliki akhlak yang baik, maka masyarakat akan lebih mudah menerima kita. Maka tidak heran jika sedari dini orang tua mengajarkan anaknya untuk berakhlak baik sejak kecil. Akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau peragai. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang, telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Sedangkan ilmu artinya mengetahui. Dalam kitab Ta’lim Muta’lim, ilmu ditafsirkan dengan sebuah sifat yang mana jika dimiliki oleh seseorang, maka menjadi jelaslah apa yang terlintas di dalam pengertiannya.

Ilmu sendiri berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima-ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Jika dasar ajaran dalam Al Quran dikupas, maka terdapat banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang keilmuan. Kata ilmu sendiri dengan berbagai bentuknya terulang sebanyak 854 kali dalam Al Quran. Dalam pandangan Al Quran, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan.

Lantas jika demikian, manakah yang perlu didahulukan, ilmu kah atau akhlak kah ?

Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk selalu belajar. Islam pun mengajarkan umatnya untuk selalu menggunakan akal pikiran yang sudah Allah karuniakan kepada manusia. Allah bahkan menciptakan manusia dari yang tidak mengetahui apa-apa menjadi mengetahui banyak hal karena akal pikirannya dan ilmu yang mereka dapatkan. Ilmu menunjukan betapa pentingnya bagi manusia. Dalam QS Al-Baqarah ayat 30-33 menjelaskan tentang manusia pertama yang Allah ciptakan, langsung mendapatkan pelajaran tentang apa-apa yang ada di surga langsung oleh Allah. Ayat tersebut juga menjelaskan kepada kita bahwa Islam adalah agama ilmu pengetahuan, dimana kita semua dapat mengembangkan apa-apa yang sudah kita miliki, yaitu akal pikiran kita yang merupakan anugerah dari Allah yang luar biasa.

Namun, ketika ilmu tidak diiringi oleh akhlak maka ilmu itu akan sia-sia. Bahkan, salah satu tujuan Allah SWT mengutus Rasulullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Hal ini tertuang dalam hadist, yang artinya :

“Dari Abu Harairah r.a berkata; Rasulullah SAW bersabda; Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR Ahmad dan Al-Hakim).

Dalam kehidupan kita semua membutuhkan ilmu, namun ketika ilmu tidak diawali dengan akhlak maka ilmu tersebut kemungkinan tidak bermanfaat.

Ilmu Hanya Bisa Berguna Bagi Orang Lain Jika Disertai Akhlak Yang Baik

Ilmu yang kita miliki akan bermanfaat bagi orang jika diimbangi dengan akhlak yang baik. Sebagai contoh, ketika seseorang memiliki ilmu yang tinggi namun memiliki akhlak yang tidak baik, yaitu tidak ingin membagikan ilmu tersebut kepada orang lain, tentu jelas ilmu tersebut tidak akan dapat bermanfaat bagi orang lain. Atau, misalnya, seorang pengajar atau guru yang memiliki ilmu dibidang tertentu, lalu mengajarkan kepada murid-muridnya, namun tidak memiliki akhlak baik, misalnya sering marah-marah kepada muridnya, maka hal yang akan diingat oleh murid bukan ilmunya, namun sifat marahnya tersebut. Sehingga dapat dikatakan ketika seseorang memiliki ilmu namun tidak diiringi oleh akhlak, ilmu tersebut tidak dapat bermanfaat bagi orang lain.

Akhlak Yang Baik Sangat Diperlukan Pada Menuntut Ilmu

Salah satu aspek akhlak yang baik adalah rendah hati. Ketika seseorang tidak memiliki rasa rendah hati maka akan sulit untuk mendapatkan atau menerima ilmu dari orang lain. Namun, ketika kita rendah hati, kita akan rela mendapatkan pengajaran berasal dari orang lain, dan hal ini sangat penting ketika kita sedang menuntut ilmu.

Menularkan Akhlah Yang Baik Jauh Lebih Berguna Daripada Menularkan Ilmu

Akhlak dan ilmu sama-sama mampu ditularkan pada orang lain. Tapi menularkan akhlak yang baik jauh lebih berguna dari menularkan ilmu. Jika kita menularkan ilmu kepada seseorang, kemudian orang tersebut menggunakan ilmu tadi untuk hal-hal yang tidak baik maka semua itu akan sia-sia. Namun, ketika kita menularkan akhlak yang baik pada lingkungan itu jauh lebih baik, karena dengan akhlak tersebut seseorang akan berhasil dalam pergaulan maupun dalam menuntut ilmu.