Penulis : M. Robby Rodhiya
Lembang, 31 Oktober 2020 – Upaya untuk meningkatkan kinerja dan
pengembangan SDM Nurul Fikri Boarding School Lembang harus terus dilakukan, salah
satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pegawai adalah dengan memfasilitasi
pelatihan untuk mencapai tujuan lembaga yang menjadi Motto Nurul Fikri Boarding
School, yaitu Sholeh, Cerdas dan
Mampu Memimpin.
Perbulan Maret hingga akhir Bulan Oktober 2020, HRD Nurul Fikri Boarding
School Lembang sudah melakukan rekrutmen dan seleksi calon pegawai untuk mengisi
formasi disetiap bidang yang dibutuhkan.
Ada 12 pegawai baru hasil dari rekrutmen dan seleksi calon pegawai Nurul
Fikri Boarding School Lembang. Selanjutnya, 12 Pegawai baru ini
berkesempatan untuk mengikuti masa orientasi yang diselenggarakan oleh HRD
Nurul Fikri Boarding School Lembang, yang selanjutnya disebut sebagai
Training Orientasi Pegawai Baru (TOP-B).
Training Orientasi Pegawai Baru Nurul Fikri Boarding School Lembang adalah proses menyediakan informasi-informasi yang
secara ideal harus diketahui oleh pegawai baru, seperti latar belakang lembaga
dan informasi lain yang dapat membantu menumbuhkan kedekatan karyawan baru pada lembaga supaya
mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan mencapai target yang
diharapkan.
Beberapa informasi penting yang wajib diketahui oleh pegawai baru
seperti sejarah lembaga, visi-misi lembaga, kebijakan lembaga, kondisi sosial
dan budaya NFBSL, struktur organisasi serta benefit
apa yang akan didapat karyawan setelah bergabung dengan lembaga.
Selain itu, pegawai juga diberikan materi mengenai Nilai C.I.T.A dan
Paradigma Pejuang. Materi ini secara khusus diberikan kepada pegawai baru NFBSL
supaya mereka dibekali ilmu ruhiyah yang kuat untuk menebarkan energy positif
serta memiliki peran yang sangat sentral dalam penguatan dari sisi kemanusiaan
dan agama.
Bagi lembaga, Training Orientasi Pegawai Baru pada saat
awal masuk kerja sangatlah penting untuk mengarahkan diri mereka dalam
beradaptasi dan mengerjakan pekerjaan. Sedangkan program
pelatihan dapat
mendorong pegawai mengasah kemampuan yang dimiliki dalam mencapai tujuan dan
strategi lembaga.
Efek samping positif dari training orientasi pegawai
baru NFBSL yang diterima adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri. Optimisme
pegawai sangat mempengaruhi kinerjanya di lembaga. Ini juga mengurangi
kesenjangan antara pegawai baru dan pegawai lama. Lembaga harus memastikan agar
pembauran antar pegawai ini terjadi dengan alami dan positif.
Setelah masa orientasi selesai dilakukan, tugas HRD selanjutnya adalah
membantu mereka untuk terus berkembang. Namun, untuk menjalankan tugas tersebut
tidaklah mudah, dibutuhkan fokus dan perencanaan yang matang.
Selain bermanfaat bagi pegawai, Training Orientasi Pegawai
Baru juga memiliki manfaat bagi lembaga tentunya. Di mana, dengan masa
orientasi pegawai ini, HRD dapat mengetahui bagaimana sudut pandang mereka
mengenai lembaga dan conceptual thinking
mereka melalui Focus Group Discussion
(FGD) yang dilaksanakan.