“Isra Miraj 2023 sebagai Momentum Refleksi Diri Agar Menjadi Hamba
Allah SWT yang Bertaqwa”
Ditulis Oleh: Siti Muna
Lembang – Peringatan Isra Miraj jatuh pada tanggal 27 Rajab
1444, yang tahun ini bertepatan pada tanggal 18 Februari 2023. Secara
etimologi, Isra Miraj berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata,
yakni “Isra” yang berarti perjalanan di malam hari, dan “Miraj” yang berarti
kenaikan. Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke
Mesjid Al Aqsa di Yerusalem. Kemudian Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langin ke
tujuh atau ke Sidratul Muntaha.
Peristiwa ini pun tertuang dalam
QS Al Isra, pada ayat pertama dijelaskan bagaimana perjalanan Nabi Muhammad SAW
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan
hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang
telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”.
Isra Mi’raj terdiri dari dua bagian
perjalanan Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa Isra
Peristiwa Isra adalah perjalanan
Nabi Muhammad SAW dari Kabah di Mekkah ke Mesjid Al Aqsa di Yerusalem. Jika
ditempuh dengan menggunakan kuda atau unta perjalanan bisa sampai satu bulan
lamanya, namun pada peristiwa Isra ini, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan
hanya semalam dengan dibantu oleh Buraq. Buraq digambarkan memiliki tubuh
seperti kuda berwarna putih yang memiliki sayap dan ekor seperti burung merak.
Sesampainya di Mesjid Al Aqsa Nabi Muhammad SAW dikisahkan memimpin para Nabi
terdahulu untuk melaksanakan ibadah shalat dua rakaat.
Peristiwa Miraj
Miraj adalah peristiwa perjalanan
Nabi Muhammad SAW dari Mesjid Al Aqsa di Yerusalem menuju ke langit ke tujuh
atau Sidratul Muntaha. Pada setiap langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan
nabi-nabi terdahulu, langit pertama
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam, langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya, langit ketiga bertemu dengan Nabi
Yusuf, langit keempat bertemu dengan
Nabi Idris, langit kelima bertemu
dengan Nabi Harun, langit keenam bertemu
dengan Nabi Musa, dan langit ketujuh bertemu
dengan Nabi Ibrahim.
Pada perjalanan tersebut, Nabi
Muhammad SAW mendapatkan perintah agar umat Islam menunaikan shalat lima waktu
dalam sehari. Walaupun pada awalnya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk
melaksanakan ibadah shalat sebanyak 50 kali dalam semalam. Namun, Nabi Muhammad
diingatkan oleh Nabi Musa, bahwa 50 kali dalam sehari akan menyulitkan kaum
Nabi Muhammad SAW. Hingga akhirnya Nabi Muhammad SAW meminta keringanan kepada
Allah SWT melalui malaikat Jibril. Lalu Allah SWT memberikan keringanan yakni
menjadi 10 waktu shalat dalam sehari. Namun hal ini pun masih dianggap cukup
sulit, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan kembali kepada Allah SWT, dan
memperoleh ketentuan shalat 5 kali dalam sehari.
Hingga Nabi Muhammad SAW kembali
ke Mekka, beliau menceritakan peristiwa tersebut. Tentu saja banyak sekali
warga Mekkah yang tidak mempercayai cerita Nabi Muhammad SAW, bahkan beliau
memberikan bukti dengan memberitahukan akan datang sekelompok musafir yang
melakukan perjalanan dan sebentar lagi akan tiba di Mekkah.
Peringatan Isra Miraj di Pondok Pesantren Nurul Fikri Boarding School
Lembang
Sampai saat ini peristiwa Isra Miraj menjadi peringatan hari besar bagi umat Islam. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa ini. Untuk menjadikan kisah ini menjadi tauladan dan menjadikan diri manusia untuk terus bertaqwa kepada Allah SWT, Bidang BPS (Bina Pribadi Santri) Nurul Fikri Boarding School Lembang, mengadakan kajian Islam yang bertemakan “Isra Miraj 2023 sebagai Momentum Refleksi Diri Agar Menjadi Hamba Allah SWT yang Bertaqwa”. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh santri SMA baik tholib maupun tholibah ini dilaksanakan didua lokasi yang berbeda, untuk tholib dilaksanakan di Masjid Sholahuddin Al Ayyubi dan untuk tholibah dilaksanakan di Mushola Utrujjah. Pemateri yang mengisi kegiatan ini adalah Syekh Abdurrahman untuk santri tholib dan Syekhoh Sumayyah untuk santri tholibah.
Point Penting Kajian PHBI Isra Miraj
1.
Disetiap kesusahan
pasti ada kemudahan, dan oleh-oleh terindah dan termulya dari sejarah isra dan
mi'raj adalah shalat lima waktu. Jagalah shalatmu, karena ia adalah hadiah
terindah dari Tuhan mu, pembeda muslim dan non-muslim dan hal yang akan
menentukan alam kubur mu, jika shalat mu baik maka baiklah yang lainnya dan
sebaliknya
2.
Islam dan kaum
muslimin sekarang akan menjadi kaum pemenang, jika mempraktekkan kegemilangan
kaum muslimin terdahulunya, dan kunci kesuksesan yang tak kan lekang oleh waktu
dan zaman adalah akhalkul karimah.
Akhlak adalah mutiara yang mem-branding
jati diri sejati. Bukan fake atau sekedar halu supaya diri terkenal dan
berpengaruh, tetapi akhlakul karimah
lah kuncinya.
3.
Kunci dalam menjalani
shalat dan berakhlaq adalah sabar. Sabar membingkai jati diri, mengurai yang
susah menjadi mudah karena penuh ketenangan diri, nyali sabar membuat endurance
kita membumbung tinggi menjadi insan sejati.
4. Isra dan mi'raj kejadian bersejarah untuk terus mengenang pembelaan kita terhadap masjid Al Aqsha, membelanya dengan sekemampuan diri, gerakan edukasi, penyadaran diri, bahan untuk diskusi dan tema obrolan baik di dunia nyata ataupun dunia maya, merupakan ikhtiar manusiawi untuk pembelaan masjid Al Aqsha Al Mubarok.
Semoga dengan diadakannya kegiatan
untuk memperingati Isra Miraj ini bisa menjadikan kita dan santri-santri Nurul
Fikri Boarding School Lembang khususnya, dapat menjadi insan yang selalu
bertaqwa, sabar, serta berakhlakul kharimah. Barakallah Fiikum.