Silaturrahim Mata Rantai Ibadah Qauniyah

14 Oktober 2017 19:38 Di tulis oleh Admin BERITA KAMI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suasana silaturahmi keluarga besar Yayasan Pesantren Islam Madani (sumber : reporter NFBSL)

Lembang, Suasana fitri masih terasa sampai detik ini, begitu pun bagi keluarga besar Yayasan Pesantren Pendidikan Islam Madani Nurul Fikri Boarding School Lembang. Pada Jumat pagi (09/09) diselenggarakan acara Halal Bihalal di Padepokan Madani, pada acara ini dihadiri pula oleh pembina Yayasan Islam Madani KH Hilmi Aminuddin beserta keluarga, Direktur utama Nurul Fikri Boarding School Lembang KH Wildan Hakim, MA serta seluruh civitas dan karyawan.

Mempererat silaturrahim itulah agenda utama acara ini setelah sebulan penuh kaum muslim menjalankan ibadah shaum di bulan Ramadhan.


Penampilan wayang golek dengan dalang Rahmat Taufik Hidayat yang kental dengan muatan pendidikan tapi penuh dengan humor menambah suasana keceriaan serta keberkahan acara ini, dilanjutkan dengan taujih dari KH Hilmi Aminuddin, pada kesempatan ini beliau menyampaikan tentang makna silaturrahim.


Bahwa silaturrahim merupakan mata rantai ibadah qauniyah kita yang mengantarkan kepada kefitrahan kita, dengan kefitrahan kita hal yang pertama yang harus kita lakukan adalah membuat lingkungan kita semakin dekat dengan Alloh SWT. Semakin kuat hubungan kita dengan Alloh diharapkan dengan silaturrahim maka semakin kuat pula hubungan kita dengan manusia. Sebagai para penyelenggara pendidikan Islam kita harus membekali anak didik kita dengan dua bekal utama yaitu Hablumminalloh dan Hablumminannas yang bisa mengiringi mereka dalam perjalanan hidup ini. Pendidikan itu dimulai dengan memperkenalkan anak didik dengan pada Alloh SWT, apapun kemajuan pendidikan kita baik sains dan teknologi ketika tidak mengenal Alloh SWT maka akan mengalami kehancuran kemanusiaan. Tanpa mengenal Alloh akan kehilangan kemanusiaan, tersesat bagaikan binatang bahkan lebih sesat, memiliki hati tapi tidak mau mengerti dan susah memahami, memiliki telinga tidak tahan mendengar ajakan-ajakan kebajikan.


Oleh karena itu, diperlukan proses memanusiakan manusia, mengingat kembali betapa kecilnya dan miskinnya kita di hadapan Alloh SWT, betapa kita berhutang budi atas segala nikmat yang Alloh SWT berikan kepada kita selama ini. Bagaimanapun hebatnya ibadah kita tidak akan sebanding dengan rahmat dan nikmat Alloh SWT. Selain hubungan kita dengan Alloh SWT, kita juga harus memperkuat hubungan kita dengan manusia karena di depan manusia kita mempunyai salah. Saling memaafkan dan berempati sehingga masyarakat stabil antara hablumminalloh dan hablumminannas.


Selain mempererat hablumminalloh dan hablumminannas, silaturrahim juga dapat membangkitkan amal jama’i.
Acara halal bihalal ini diakhiri dengan saling bersalam-salaman satu sama lain dan dilanjutkan dengan menikmati hidangan makanan.