Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin. Lagi Program Tahfidh Pesantren Qur’an Indonesia menorehkan prestasi gemilang dengan hadirnya penghafal Al Qur’an belia dari Program Tahfidh Area Lembang binaan Ustadz Fathorrahman Aziz, S.Pd.I., Al Hafidh.
Adalah ananda Iqbal Fawwaz Ramadhan, siswa Nurul Fikri Boarding School Lembang berhasil mengkhatamkan setoran hafalan 30 Juz Al Qur’an pada Selasa malam Rabu tanggal 28 Mei 2013. Semoga ini menambah catatan kebaikan kita semua. Amiin
Pria kelahiran 13 Januari 1998 bernama Iqbal Fawwaz Ramadhan adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara. 3 dari ke-4 anak orang tuanya bersekolah di sekolah boarding. Fawwaz sendiri sebelum masuk ke SMP Nurul Fikri Boarding School Lembang sudah memiliki hafalan 2 juz yaitu juz 29 dan 30. Dan menyelesaikan hafalannya sebanyak 28 juz dan Nurul Fikri Boarding School Lembang selama 3 tahun.
Fawwaz biasa menghafal ba’da Shubuh dan Ba’da Maghrib. Dan jumlah terbanyak yang bisa beliau hafalakan dalam 1 hari adalah setengah juz, dan paling sedikit satu halaman per harinya. Fawwaz sendiri dibimbing oleh beberapa ustadz dalam tahfidznya, semester 1 dibimbing oleh ustadz surya, semester 2 oleh ustadz ayyub, dan dari semester 3 sampai semester terakhir dibimbing oleh ustadz Fathur.
Adapun pertambahan setoran hafalan Fawwaz tahun pertama bertambah 4 juz, tahun kedua bertambah 7 juz, dan tahun ke tiga 17 juz. Dan menyempurnakan hafalannya pada tanggal 28 Mei 2013. Dalam prosesnya tidak bisa dipungkiri semangat dalam menghafal al-quran dirasakan fawwaz naik turun. Namun fawwaz mampu menyelesaikan hambatan yang ada sampai akhirnya Fawwaz bisa menyelesaikan hafalannya tersebut dan menemukan cara sendiri untuk semangat kemnali memulai hafalannya.
Surat yang menurut fawwaz sulit untuk dihafal adalah surat al-ahzab. Dan menurut Fawwaz surat yang berayat-ayat pendek lebih sulit untuk dihafal daripada ayat-ayat yang panjang. Surat yang Fawwaz suka adalah surat an-nur karena memiliki arti dan makna yang bagus bagi Fawwaz.
Banyak hal yang memotivasi Fawwaz menghafal Alquran, yaitu salah satunya orang tuanya. Fawwaz mengungkapkan bahwa dia ingin membalas semua kebaikan orang tuanya, dengan menjadi seorang penghafal Al-Quran. Karena jika anak bisa menghafal Al-Quran, maka Allah akan memberikan jubah emas dan mahkota bagi orang tuanya di surge nanti. Selain itu, ustadz fathur saat pertama bertemu dengan Fawwaz mengatakan bahwa di Kudus, di setiap kita mengetuk pintu satu rumah, ada satu penghafal quran di rumah tersebut, dan Fawwaz yang berasal dari kudus itu merasa terpanggil untuk menjadi orang tersebut, dikarenakan di rumahnya belum ada penghafal Al-Quran.
Pesan Fawwaz untuk saudara-saudaranya yang lain khususnya santri Nurul Fikri Boarding School Lembang yang belum menyempurnakan hafalannya adalah kembali luruskan niat, jadikan menghafal Quran sebagai kebutuhan. Karena orang muslim bisa sukses, dengan mendekatkan diri kepada Al-Quran. Sedangkan Pesan dari orang tuanya untuk Fawwaz sendiri adalah “hafalan makin banyak, maka tugas menjagapun semakin berat”. Dan pesan pembimbingnya untuk Fawwaz” harus sering-sering Muroja’ah karena menjaga hafalan tidak semudah menghafalnya.