MENGENAL SEJARAH HARI PAHLAWAN

10 November 2023 16:19 Di tulis oleh Admin BERITA KAMI MENGENAL SEJARAH HARI PAHLAWAN

Ditulis Oleh: Siti Muna

Lembang - Peringatan Hari Pahlawan berkaitan dengan peristiwa pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945. Dilansir dari situs pemerintah Kulon Progo, pada saat itu terjadi pertempuran besar di Surabaya antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Pertempuran ini terjadi setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan dan menjadi pertempuran pertama setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Pada 29 Oktober 1945 terjadi gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak Inggris, sehingga keadaan mulai membaik. Namun tetap terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan tersebut akhirnya mencapai puncak ketika Brigadir Jenderal Mallaby yang menjadi pemimpin tentara Inggris itu terbunuh pada 30 Oktober 1945.

Kematiannya membuat pihak Inggris marah kepada Indonesia dan berakibat pada dikeluarkannya Ultimatum 10 November 1945 oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Ultimatum tersebut memerintahkan Indonesia untuk menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan terhadap AFNEI.

Selain itu juga berisi tentang mengancam akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Namun benar saja, para rakyat Surabaya tidak mau mentaati dan menimbulkan pertempuran Surabaya selama kurang lebih tiga minggu.

Akibat dari pertempuran tersebut medan perang Surabaya mendapat julukan 'neraka' karena kerugiannya yang besar. Pertempuran ini juga memakan korban sekitar 20.000 rakyat dan sekitar 150.000 orang terpaksa mengungsi meninggalkan kota.

Tercatat pula ada sekitar 1600 prajurit Inggris yang tewas, hilang, dan luka-luka. Sama halnya dengan para pejuang dari Indonesia saat itu yang menjadi korban dan membuat semangat para rakyat Surabaya membara.

Sikap rakyat yang tidak menyerah tersebut membuat Inggris serasa terpanggang di neraka. Hingga akhirnya kota Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan dan tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pahlawan.

Peringatan hari pahlawan ini menjadi momentum yang dinanti oleh beberapa siswa, khususnya siswa Nurul Fikri Boarding School Lembang. Pada peringatan hari pahlawan ini, santri Nurul Fikri Boarding School Lembang melakukan kegiatan tracking ke beberapa bukit sekitar pesantren. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme santri, agar mengetahui bagaimana kerasnya perjuangan para pahlawan pada zaman dahulu, khususnya pada zaman penjajahan pasca kemerdekaan. Semoga dengan adanya agenda ini bisa menjadikan para santri Nurul Fikri Boarding School Lembang bisa menjadi calon-calon pemimpin masa depan yang baik. Barakallah Fiikum