Bila saya mendapat pertanyaan mengenai perubahan sosial, khususnya di ibukota, maka tak perlu lagi repot-repot saya melakukan observasi dan lain sebagainya. Mudah saja, secara pribadi, mungkin saja diri kita sendiri telah mengalami perubahan sosial.
K-Pop
Dewasa ini, “demam Korea” sedang dalam statusnya yang boleh dibilang naik daun dalam kancah musik nasional. Para muda-mudi tak mungkin menolak. Selain memang selera musik yang mereka bawa, penampilan yang mereka tunjukkan juga semakin membuat pemuda dan pemudi Indonesia tak berdaya melawan daya tariknya. Tak heran, remaja kini mulai meniru-niru para “tauladan baru” mereka di era globalisasi itu. Dan selama ini, Indonesia memanglah selalu sasaran empuk arus globalisasi.
Fenomena Hijab Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Maka tak heran, tiap mendengarnya yang terbayang adalah para muslimah berjilbab dengan gamis panjang atau muslim yang berkopiah dan sarung. Namun kenyataannya? Sangat meleset jauh dari bayangan awal. Dewasa ini, para muslimah Indonesia mulai menyerempakkan sebuah aksi yang mewajibkan mereka untuk menutup aurat. Mestilah kita turut bangga. Alhamdulillah, banyak yang sudah mulai berhijab. Namun yang mereka lakukan sekarang malah berbalik meresahkan para ulama dan aktifis Islam. Masalahnya, di satu sisi, adalah hal baik mereka sadar akan pentingnya berjilbab. Namun yang dilakukan semakin lama malah semakin “ngawur” dari makna menutup aurat. Mereka mengenakan celana legging yang super ketat, padahal berjilbab. Esensi menutup aurat pun berubah, menjadi sekedar “membungkus” aurat semata. Muslimah remaja pun bahkan semakin mengganas dengan hadirnya trend “hijabers”. Perpaduan jilbab yang dilipat-lipat sedemikian rupa, dengan baju yang masih ketat dan celana legging yang melekuk-lekuk. Mungkin, mereka memang belum tahu. Insyaallah, mereka akan sadar seiring waktu berjalan dan kebenaran akan terungkap.
Perubahan sosial memanglah masalah yang pasti dialami oleh negara-negara berkembang. Insyaallah, para pemuda muslim dan muslimah mampu menangkisnya jauh-jauh dari nilai-nilai Islam agar tetap suci dan murni.
oleh : Evan Nadhif Lestanto (Kelas IX-A SMPI NFBSL)