Lembang – Gempa bumi dengan kekuatan 4,8
magnitudo yang berpusat 16 km dari Kabupaten Sumedang Jawa Barat pada 31
Desember 2023 lalu dirasakan hingga ke Lembang, hal ini pun menyebabkan
beberapa spekulasi muncul terkait penyebab dari gempa tersebut.
Menurut keterangan BPBD Kab. Bandung
Barat saat ditemui Jumat (05/01/2023) kemarin, memaparkan bahwa BMKG sudah
memasang alat pendeteksi pergerakan tanah, dan hasil dari pantauan alat
tersebut, saat ini kondisi Kab. Bandung Barat terkait pergeseran tanah
terpantau terkendali. Pihak BPBD pun menambahkan, bahwa tidak ada hubungan yang
erat antara sesar Sumedang dengan sesar Lembang, sehingga pergeseran sesar Sumedang
saat ini tidak memungkinkan berimbas pada pergeseran sesar Lembang.
Kepala Humas Nurul Fikri Lembang pun
mewawancarai pihak BMKG Kelas 1 Bandung terkait penyebab dan dampak dari gempa
Kabupaten Sumedang. “Memang betul, berdasarkan kejadian gempa di Sumedang,
walaupun sumber kejadian di Sumedang ini masih abu-abu, kita masih belum bisa
tau sesar penyebabnya, kalo dari rilis itu dari sesar Cileunyi Tanjung Sari,
tetapi kita masih memerlukan kajian lebih lanjut, posisi sumber gempa ini di
ujung timur sesar tersebut, kita masih belum pasti, sesar Tampomas atau sesar
Tanjung Sari, hal ini masih kita tunggu informasinya” papar Koordinator Data
dan Informasi BMKG Bandung Bapak Virga Librian saat diwawancarai pada Jumat
(05/01/2023) kemarin.
“Dampaknya ke sesar Lembang, sampai saat
ini, dari pusat analisis gempa, belum ada informasi kegempaan disekitaran dari
sesar Lembang, bisa di katakan statusnya masih hijau” lanjutnya.
BMKG Bandung pun memaparkan bahwa,
jikalau gempa kemarin terasa hingga ke Lembang, itu karena efek gempa atau
getaran yang cukup kuat dari sumber gempa. BMKG Bandung mengkonfirmasi bahwa
saat ini sudah terpasang 6 sensor seismograf dibeberapa titik jalur sesar
Lembang, seperti di Kantor Desa Sunten Jaya, Kec. Cimenyan, Gunung Batu, salah
satu rumah pegawai BMKG di Cihideung, Kantor Desa Pasir Langu, dan Kantor Kab.
Bandung Barat.
Pihak BMKG menghimbau juga “agar
masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya,” demikian. Pihak Nurul Fikri Boarding
School Lembang pun berencana akan melakukan kerjasama dengan pihak BMKG Kota
Bandung untuk kegiatan sosialisasi khususnya terkait gempa bumi, semoga
kegiatan sosialisasi ini bisa segera terlaksana, sehingga bisa memberikan
informasi dan edukasi terkait gempa bumi kepada santri dan SDM Nurul Fikri
Lembang.