RUMPUT, DAN PERADABAN

19 Juli 2023 08:52 Di tulis oleh Admin Khazanah Islam RUMPUT, DAN PERADABAN

Ditulis Oleh: Mohammad Robby Rodhiya, S.AP

Dulu….
Dulu sekali…

Di masa sebelum masehi,


Saat taman bunga & rerumputan masih eksklusif milik pribadi atau khusus pemandangan sekitar istana saja.

Coba kau tengok Istana La Alhambra, Spanyol.

Kau akan menyaksikan petak-petak tanaman sekitar Istana Andalusia yang begitu menawan.


Era Fira’un pun tak kalah indah dalam menghias taman.

“Maka Kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air” (Ash-Shu’ara: 57).

 

Bahkan sampai saat ini,

Walau kekuasaannya telah berakhir ratusan tahun yang lalu

Jembatan rumput dari warisan infrastruktur suku Inca di Peru yang membantu orang menyeberangi sungai selama 600 tahun, masih dibuat oleh keturunannya hingga saat ini.



Sayangnya,

Taman gantung Babilonia yang pernah dinobatkan sebagai keajaiban dunia tidak pernah kita saksikan.

Kita hanya menemukan gambar rekaannya saja.

 

Di awal masa Masehi

Rerumputan-rerumputan itu melahirkan kedatuan (kerajaan) yang sukses di Nusantara, yakni Medang, Sriwijaya, dan Majapahit. Selanjutnya, mensukseskan para pedagang Arab (Timur Tengah), diteruskan Belanda, melalui jalur maritime, dijakan sebagai perdagangan rempah-rempah herbal.


Sekarang,

Rerumputan hijau telah berada disekitaran rumah kita.

Halaman rumah dengan Rumput hijau telah menjadi identitas.

Rumah yang memiliki halaman semrawut itu, terkesan bahwa penghuni rumah itu sedang memiliki masalah besar.

Berbanding terbalik jika taman rerumputan itu dirawat dengan baik.

Akhirnya, banyak dari mereka yang mencari nafkah dengan menjaga halaman rumput agar tetap rapi dan hijau.

Citra rumput naik sedemikian rupa hingga masuk pribahasa modern.

“Rumput tetangga selalu lebih indah dari rumput dirumah kita” 

Bermilyar manusia terpana 90 menit menyaksikan pertandingan sepak bola dunia,

Itu dilakukan dihalaman berumput hijau.


Lalu diera plastik ini,

muncul rumput sintetis yang hijaunya tak memudar, tumbuhnya stabil dan tak perlu penyiraman.

Kau bisa membelinya dengan variasi harga mulai 120 ribu hingga 450 rb/meter.

Rumput sintetis itu masuk mall bahkan kantor dan dibeli oleh mereka yang menyukai panorama alam (walau tidak alami),

“Tak ada rotan akarpun jadi”.


Dalam mengamati arus peradaban,

kita bisa menemukanya dari halaman rumput didepan rumah atau halaman kantor kerja kita.

Bahkan rumput bisa menjadi isyarat tanda datang nya hari kiamat.

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Abu Hurairah).