TIPS BUGAR OLAHRAGA DI RUMAH
Oleh : Sugia Nugraha, M.Pd
Editor : Mohammad Robby Rodhiya
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Alhamdulillah
alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat
Allāhumma shalli wa sallim wa
bārik ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī ajmain
Ikhwati fillah
rakhimahumullah, Nabi kita yang mulia
muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
نِعْمَتَانِ
مَغْبُونٌ فِيهِمَا
كَثِيرٌ مِنَ
النَّاسِ ،
الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua
kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”
(HR. Bukhari no. 5933).
Apabila melihat hadits diatas, alangkah berharganya kedua nikmat yang
disebutkan di atas yakni kesehatan dan waktu senggang. Serta sungguh merugi
orang yang menyia-nyiakannya.
Ikhwati fillah rakhimakmumullah
Hidup ini sebenarnya merupakan rangkaian dari kegiatan-kegiatan dan
aktivitas fisik. Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas yang kita lakukan tidak
terlepas dari aktivitas jasmani, seperti halnya kita senantiasa melihat ada orang
yang berjalan menuju masjid, berlari ketika mengejar pahala kebaikan, naik
sepeda atau motor menuju kantor, mengetik, menulis dan sebagainya. Tanpa adanya aktivitas jasmaniah, mahluk hidup tentunya tidak akan dapat meneruskan hidupnya. Agar kita senantiasa mampu dan sanggup untuk melakukan aktivitas jasmaniah
tersebut maka orang harus mampu
mengembangkan kebugaran dan faktor-faktor fisiknya, misalnya faktor kekuatannya, faktor daya tahannya, faktor keterampilannya, dan sebagainya.
Seorang juga harus
selalu berada dalam kondisi yang lebih baik daripada kondisi yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari agar selalu dapat mengatasi tekanan-tekanan hidup
yang seringkali datang mendadak. Tekanan-tekanan hidup itu bisa berupa beban kerja yang lebih berat,
krisis keuangan dengan segala komplikasinya, sakit, sampai kematian seseorang yang dicintainya dan
sebagainya. Tekanan-tekanan apa pun yang bakal dihadapinya, dia berkewajiban
untuk menyesuaikan dirinya dengan stress-stress tersebut, dan berusaha sekuat
mungkin untuk mengatasinya.
Dalam hal ini, olahraga
mampu
memberikan solusi yang tepat guna memperbaiki dan memperkembangkan kebugaran jasmani yang sering dibutuhkan dalam keadaan-keadaan darurat dan tekanan-tekanan mendadak
tersebut..
Ikhwati
fillah rakhimakhumullah, menurut Giriwijoyo, olahraga adalah serangkaian gerak
raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk
meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya, melakukan olahraga. Sejalan dengan hal itu, olahraga berdasarkan sifat dan
karakteristiknya terbagi menjadi 4 jenis, yaitu Olahraga prestasi, rekreasi,
kesehatan dan pendidikan.
Di
tengah era pandemi ini tentunya kebutuhan seseorang untuk terhindar dari
keburukan/ penyakit semakin tinggi, seseorang yang memiliki indeks kebugaran
yang tinggi memiliki potensi yang besar untuk terhindar dari berbagai macam
penyakit
Berikutnya
akan coba kami jelaskan mengenai konsep olahraga kesehatan yang tentunya bisa
dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Konsep Olahraga Kesehatan
Olahraga
kesehatan ialah suatu bentuk kegiatan olahraga untuk tujuan kesehatan. Sebagai
suatu kegiatan olahraga, jelas ia menggarap raga atau jasmani (aspek jasmani).
Sifat
atau ciri umum olahraga kesehatan adalah : Massal, Mudah, Murah, dan Manfaat
serta aman. Ciri olahraga kesehatan secara teknis-fisiologis adalah :
1.
Sub Maksimal, tidak boleh melakukan gerakan-gerakan maksimal atau gerakan
eksplosif maksimal karena untuk usia lanjut rentan terkena cedera.
2.
Kontinu (tanpa henti) minimal 10 menit.
3.
Bebas Stress (non kompetitif).
4.
Frekuensi 3-5 kali perminggu. Bila ada hambatan seperti adanya nyeri sendi atau
gangguan pembuluh darah tepi, maka latihan tidak dapat lama. Oleh karena itu,
pada awalnya latihan dilakukan tiap hari (Proses adaptasi).
5.
Intensitas antara 60-80% denyut nadi maksimal (DNM) sesuai umur. DNM sesuai
umur = 220 dikurangi umur dalam tahun. Untuk ini perlu diajarkan cara
menetapkan dan menghitung denyut nadi latihan, karena untuk mendapatkan nilai
denyut nadi selama kerja/olahraga yang sesungguhnya, hanya tersedia waktu 10
detik sejak dihentikannya kerja/olahraga yang bersangkutan. Pengambilan nadi
selama dalam melakukan kerja atau olahraga dapat mengganggu perhitungan nadi,
kecuali bila menggunakan stetoskop untuk langsung mendengarkan bunyi jantung
atau dilakukan oleh orang orang yang sudah terlatih.
Demikian
sedikit sharing kami tentang pentingnya kesehatan dan cara meningkatkan kebugaran.
Semoga bermanfaat, Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Sumber :
1. Giriwijoyo, S & Sidik, D. Zafar. (2012). Ilmu faal olahraga; fungsi tubuh manusia pada
olahraga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
2.
Giriwijoyo, S & Sidik, D. Zafar.
(2012). Ilmu kesehatan olahraga. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya.
3.
Harsono, (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Bandung : Tambak Kusuma CV.
4.
Harsono. (2001). Latihan kondisi
fisik. Bandung.
5.
Aplikasi Ensiklopedia Hadits.