Lembang, 25 Oktober 2025 — Bidang Pendidikan Al-Qur’an dan Syar’i (PAS) Nurul Fikri Boarding School Lembang sukses menyelenggarakan kegiatan BeFest and Language Exhibition 2025 pada Sabtu, 25 Oktober 2025, bertempat di Gedung KH. Hilmi Aminuddin. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri SMP–SMA, baik Tholib maupun Tholibah kelas 7 hingga 11.
Dengan mengusung tema “Different Tongues, One Voice”, kegiatan ini menjadi wadah bagi para santri untuk mengekspresikan kemampuan berbahasa dan bakat mereka dalam suasana yang penuh semangat, kreatif, dan kolaboratif. Tema tersebut menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman bahasa yang dipelajari dan digunakan oleh para santri di lingkungan NFBS Lembang.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dan tilawah, dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur Akademik NFBS Lembang yang memberikan apresiasi terhadap semangat santri dalam mengembangkan potensi bahasa dan bakatnya. Sambutan berikutnya disampaikan oleh perwakilan panitia Language Exhibition and BeFest yang menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan ini.
Setelah itu, suasana semakin meriah dengan dimulainya perlombaan interaktif Kahoot, yang menguji pengetahuan bahasa dan pengetahuan umum para santri dengan cara yang seru dan kompetitif. Kegiatan kemudian berlanjut dengan ishoma (istirahat, shalat, dan makan) sebelum memasuki segmen yang paling ditunggu-tunggu, yakni Got Talent.
Dalam sesi Got Talent, para santri menampilkan berbagai pertunjukan menarik, mulai dari drama berbahasa asing, puisi, musik, hingga penampilan kreatif lainnya. Suasana menjadi semakin hangat dengan pembagian doorprize yang dilakukan secara bertahap di antara sesi Got Talent.
Acara diakhiri dengan pengumuman para juara dari berbagai kategori lomba serta pembacaan doa penutup sebagai ungkapan syukur atas kelancaran kegiatan.
Melalui BeFest and Language Exhibition 2025, NFBS Lembang berharap para santri semakin percaya diri menggunakan berbagai bahasa yang dipelajari serta mampu menyalurkan bakat dan kreativitasnya. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa perbedaan bahasa bukanlah penghalang, melainkan jembatan untuk bersatu dalam semangat yang sama—Different Tongues, One Voice.