Kurikulum Cambridge
SMP SMA Nurul Fikri Boarding School Lembang bekerjasama dengan Cambridge International Assessment untuk menyelenggarakan dan melaksanakan sistem pembelajaran kurikulum Cambridge, yang menekankan pada keterampilan berbahasa Inggris, yaitu speaking, listening, writing, dan reading. Mata pelajaran yang akan diikuti oleh peserta didik dalam kurikulum Cambridge adalah Matematika, Bahasa Inggris dan Sains (onproses).
Berada di bawah naungan Yayasan Dewan Inggris Indonesia, kegiatan perjanjian mitra sekolah ini menghadirkan beberapa struktural berasal dari kedua belah pihak diantaranya:
- Direktur Pendidikan : Muhammad Damiri
- Manajer Pendidikan Menengah Atas : Dedi Supriyadi
- Manajer Pendidikan Menengah Pertama : Aris Firmansyah
- Manajer Penelitian Pengembangan Mutu Pendidikan : Wismo Suryo
- Kepala SMA Nurul Fikri Boarding School Lembang : Nanang
- Kepala SMP Nurul Fikri Boarding School Lembang : Zenal Mutaqin
- Dan beberapa pimpinan dari Sekoah Madani Nurul Fikri Boarding School Lembang.
Penandatangan perjanjian kerja sama dilaksanakan di Kantor British Council Jakarta, pada tanggal 01 Oktober 2024. Serta dari pihak dari British Council Indonesia:
- Director of Education and Society : Arnold
- Secretary : Jefri Budianto
- Senior Exam Bussines Development Manager : Anastasia Widawati
Muhammad Damiri, selaku Direktur Pendidikan menuturkan bahwa tujuan dari acara tersebut yaitu sebagai mitra sekolah untuk menstandarisasi kemampuan berbahasa Inggris berdasarkan Cambridge, orientasi internasional agar peserta didik mempunyai kualitas wawasan berkebhinekaan global, orientasi kurikulum Cambridge agar peserta didik mengenal dan mempunyai karakter belajar sesuai kurikulum Cambridge, peningkatan kemampuan bahasa inggris, dan kompetensi dibidang sains dan teknologi dan mendorong terciptanya masyarakat madani.
“Selain tujuan tersebut, hal penting yang kami harapkan adalah menyiapkan dan memfasilitasi siswa yang ingin melanjutkan ke luar negeri, memperkuat kemampuan bahasa sebagai persiapan melakukan kerjasama dan pertukaran pelajar serta sister school dengan negara lain, juga sebagai persiapan untuk menerima siswa dari luar negeri seperti asia”, kata beliau. (asm)