Keutamaan Shaum Arafah di Bulan Dzulhijjah
5 June 2025
Semarak Idul Adha 1446 H di NFBS Lembang: Momen Ibadah, Kebersamaan, dan Edukasi
9 June 2025

9 June 2025

Menunaikan Ibadah Haji: Panggilan Suci Menuju Baitullah

Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Menunaikan ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik ke Tanah Suci, melainkan juga perjalanan spiritual menuju keikhlasan, ketaatan, dan penyucian jiwa. Ibadah haji menjadi puncak ketaatan seorang hamba kepada Rabb-nya, dan pelaksanaannya merupakan mimpi yang dinantikan jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Hukum dan Dalil Tentang Haji
Ibadah haji hukumnya wajib bagi yang mampu, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.”
(QS. Ali ‘Imran: 97)

Rasulullah SAW juga bersabda:
“Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Syarat Wajib Haji
Haji hanya wajib bagi Muslim yang memenuhi beberapa syarat:
1. Islam: Haji tidak sah bagi non-Muslim.
2. Baligh: Sudah mencapai usia dewasa.
3. Berakal: Tidak gila.
4. Merdeka: Bukan budak.
5. Mampu: Baik dari segi finansial, kesehatan, dan keamanan perjalanan.

Rangkaian Ibadah Haji
Ibadah haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah dengan rangkaian sebagai berikut:
1. Ihram: Niat dan berpakaian khusus haji dari miqat.
2. Wukuf di Arafah: Puncak ibadah haji yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
3. Mabit di Muzdalifah: Menginap dan mengumpulkan batu untuk melontar jumrah.
4. Melontar Jumrah: Melempar tiga tiang sebagai simbol penolakan terhadap setan.
5. Tawaf Ifadah: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
6. Sa’i: Berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah.
7. Tahallul: Mencukur atau memotong rambut.
8. Tawaf Wada’: Tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah.

Makna Spiritual di Balik Ibadah Haji
• Kesetaraan dan Persatuan: Semua jamaah mengenakan pakaian ihram yang sama, tanpa membedakan status sosial.
• Kepasrahan dan Ketaatan: Seluruh rangkaian ibadah menuntut ketundukan total kepada aturan Allah.
• Perjuangan dan Kesabaran: Haji mengajarkan pengorbanan dan ketabahan dalam menghadapi rintangan fisik dan mental.
• Pembersihan Dosa: Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang berhaji lalu tidak berkata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka ia kembali (suci) seperti pada hari ia dilahirkan ibunya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Menunaikan ibadah haji adalah karunia besar dan panggilan suci dari Allah Ta’ala. Ia menjadi momen puncak dalam kehidupan seorang Muslim, saat seorang hamba benar-benar menghadap Tuhannya dengan hati yang bersih dan niat yang lurus. Semoga kita semua diberikan kesempatan dan kemampuan untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah dan kembali dalam keadaan suci, menjadi hamba yang lebih bertakwa dan tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik…”
(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu…)