MANAJEMEN WAKTU UNTUK MEMBACA AL QUR’AN

Oleh: Muhammad Fajar Kamali

 

PENDAHULUAN

Setiap orang Allah anugerahkan waktu yang sama, yaitu 24 (dua puluh empat) jam dalam sehari semalam. Dimulai dari ia bangun tidur sampai ia akan bangun di keesokan harinya. Yang mana, dengan bekal waktu tersebut, semua orang menghabiskannya dengan berbagai hal, pasti berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang fokus dalam mengejar karir dalam pekerjaannya, ada juga yang mati-matian dalam berbisnis, sebagian mereka ada yang concern dalam dunia pendidikan. Namun ada pula yang menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, sia-sia, bahkan mudharat. Seperti generasi muda yang larut dalam pergaulan bebas, hura-hura ke sana ke mari, setiap kesempatan mereka buang dengan percuma tanpa ada manfaat berarti yang mereka dapatkan.

Padahal setiap kesempatan dan waktu yang ada adalah aset paling berharga bagi seseorang. Sejarah telah mencatat betapa orang-orang yang sukses itu begitu teliti dalam menggunakan waktu mereka, dan orang yang melalaikan waktu justru hanya akan menjadi kelompok yang merugi. Terkait pemanfaatan waktu ini Allah maksudkan universal bagi seluruh manusia, islamkah ia, atau non islamkah ia. Siapa saja, bagi yang memanfaatkan waktunya dengan baik pasti beruntung dalam urusan dunia, namun siapa yang lalai terhadap waktunya pasti akan merugi.

Bagi seorang muslim, setiap detik waktu adalah ibadah. Setiap kesempatan yang ia miliki seyogyanya harus mampu ia konversikan menjadi pahala di sisi Allah. Jangan sampai waktu berlalu, hari demi hari berlalu namun habis begitu saja tanpa ada kebaikan yang ia bawa, atau ada namun  hanya sedikit. Banyak sekali aktifitas harian yang mesti dikerjakan oleh seorang muslim. Tidak sedikit dijumpai sebagian mereka kesulitan dalam memanajemen waktu.  Bagaimana seharusnya mengatur dan membagi waktu untuk hal-hal yang baik.

Nah, salah satu amal sholeh bagi seorang muslim dalam mengisi hari-hari mereka adalah membaca Al Qur’an. Aktifitas ini walaupun terlihat sederhana, namun memerlukan manajemen waktu yang baik serta komitmen yang tangguh. Barangkali sebagian kaum muslimin masih bingung dalam membagi waktu mereka untuk membaca Al Qur’an. Ada yang menunggu sisa-sisa waktu baru membaca Al Qur’an, namun ternyata sisa-sisa waktu itu tidak stabil sehingga sirna lah konsistensi mereka dalam membaca Al Qur’an. Atau seperti apa seharusnya kita membagi waktu yang ada ini? Sehingga akan muncul keseimbangan, membaca Al Qur’an menjadi prioritas, namun sekaligus tidak akan mengganggu amanah-amanah kita yang lain.

Oleh karena itu, pada tulisan ini saya akan menawarkan salah satu opsi bagaimana kita bisa memanajemen waktu untuk Al Qur’an. Dari sekian banyak opsi, barangkali yang saya sampaikan ini lebih cocok dan mudah untuk dilaksanakan.

 

URGENSI MEMBACA AL QUR’AN

 

Al Qur’an adalah kitab suci umat islam. Sepantasnyalah kaum muslimin untuk membacanya dan memprioritaskan waktu untuknya. Bagaimana mungkin seorang muslim yang Allah tetapkan Al Qur’an sebagai pedoman hidupnya, panduan hidupnya, namun membacanya saja jarang. Masih centang-prenang jadwal membuka dan membacanya, tidak teraratur. Apakah lagi dengan mengkaji dan memahami isinya? Setidaknya ada beberapa poin mengapa harus membaca Al Qur’an:

1. Membaca Al Qur’an adalah wasilah mendapat hidayah dari Allah.
2. Membaca Al Qur’an adalah bukti kesejatian iman.
3. Membaca Al Qur’an adalah perniagaan dengan Allah yang tidak akan merugi.
4. Membaca Al Qur’an adalah bentuk dzikir yang akan menenangkan jiwa.
5. Membaca Al Qur’an adalah mengundang syafaat dan pertolongan Allah di hari kayamat kelak.
6. Membaca Al Qur’an adalah upaya untuk meninggikan derajat di sisi Allah.
7. Membaca Al Qur’an adalah upaya untuk menghidupkan hati.
8. Membaca Al Qur’an adalah pintu membuka wawasan dunia dan akhirat.

 

TARGET MEMBACA AL QUR’AN DAN MONITORING

 

Nah, sekarang kita akan mencoba membuat rencana target membaca Al Qur’an setiap hari. Sehingga kita bisa khatam membacanya. Namun yang perlu kita ingat dan ketahui, bahwasannya pada dasarnya target atau batasan harus berapa banyak kita membaca Al Qur’an itu relatif. Allah sendiri mengatakan bahwa, “Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran” (QS. Al Muzammil: 20). Dimana masing-masing orang bisa jadi berbeda dalam perspektif “mudah” seperti yang Allah firmankan di atas. Dan memang tidak ada yang mengharuskan kita untuk mengkhatamkan dalam sekian lama.

Namun kita menanamkan azimah atau tekad dalam diri untuk membacanya sebagai komitmen kita terhadap Al Qur’an. Komitmen dan bukti rasa cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Alhamdulillah, dalam konteks ini dari beberapa hadits Rasulullah bisa kita dapatkan ukuran-ukuran berapa lama waktu bagi kita dalam mengkhatamkan bacaan Al Qur’an. Beberapa opsi yang Beliau tawarkan adalah sebagai berikut:

1. Mengkhatamkan dalam 40 (empat puluh hari).
2. Mengkhatamkan dalam 30 (tiga puluh hari).
3. Mengkhatamkan dalam 7 (tujuh hari).
4. Atau mengkhatamkan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

 

Mari kita membuat planing atau target membaca Al Qur’an berdasarkan ukuran waktu di atas dan bisa juga target yang lain. Dan yang kita jadikan patokan adalah 5 (lima) waktu shalat dalam sehari semalam. Berikut contoh acuan target khataman Al Qur’an:

 

Tabel 1. Contoh Acuan Target Membaca Al Qur’an

Sholat		Target Khatam
		40 hari	30 hari	20 hari	15 hari	7 hari
Subuh	Sebelum	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	9 hal
	Setelah	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	9 hal
Zhuhur	Sebelum	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	8 hal
	Setelah	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	8 hal
Ashar	Sebelum	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	8 hal
	Setelah	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	8 hal
Magrib	Sebelum	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	9 hal
	Setelah	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	9 hal
Isya’	Sebelum	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	9 hal
	Setelah	1,5 hal	2 hal	3 hal	4 hal	9 hal
1 hari		15 hal (0,8 juz)	20 hal (1 juz)	30 hal (1,5 juz)	40 hal (2 juz)	86 hal (4,3 juz)

 

Tabel di atas bisa menjadi tawaran acuan bagi kita dalam membaca Al Qur’an untuk setiap harinya. Pada dasarnya, acuan seperti yang tertulis pada tabel di atas adalah pembagian jumlah seluruh halaman dari Al Qur’an dibagi jumlah target hari yang kita ingin mengkhatamkan membaca Al Qur’an. Dan dari setiap hari kita bagi lagi ke dalam lima waktu shalat, dan di setiap waktu sholat kita bagi lagi sebelum dan setelah sholat. Sehingga target-target tersebut benar-benar kita tuntaskan di setiap sebelum dan setelah sholat fardhu. Maka, menjaga sholat fardhu yang lima waktu menjadi prasyarat utama agar target-target tersebut bisa berjalan dan tercapai.

Langkah selanjutnya, dari acuan terget di atas kemudian kita memerlukan mutaba’ah atau kolom monitoring pelaksanaannya. Hal ini penting untuk memastikan dan membantu kita dalam monitoring terlaksana atau tidak. Setiap hari selama target yang kita inginkan. Bagi yang ingin di 40 hari, maka kolom monitoringnya berisi 40 hari, dan setiap hari ada 5 waktu sholat dan setiap sholat ada sebelum dan setelahnya. Bagi yang ingin 30 hari sekali khatam, maka juga demikian, dan seterusnya. Berikut contoh monitoring target membaca Al Qur’an:

 

Tabel 2. Contoh Monitoring Membaca Al Qur’an

Hari, tggl	Waktu	Subuh	Zhuhur	Ashar	Magrib	Isya’	Capaian
Ahad, 1	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	Al Baqarah 1-141
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü
Senin, 2	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	Al Baqarah 142-252
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü
Selasa, 3	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	Al Baqarah 253 – Ali Imran 91
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü
Rabu, 4	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	Ali Imran 92 – An Nisa 23
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü
Kamis, 5	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	An Nisa 24-147
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü
Jum’at, 6	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	An Nisa 148 – Al Maidah 83
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü
Sabtu, 7	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	Al Maidah 84 – Al An’am 110
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü
Dst…	Sebelum	ü	ü	ü	ü	ü	Dst…
	Setelah	ü	ü	ü	ü	ü

 

Tabel di atas bisa menjadi salah satu contoh bentuk monitoring target membaca Al Qur’an. Di dalamnya terdiri dari beberapa kolom, hari dan tanggal, kemudian kolom waktunya apakah sebelum atau setelah sholat, kemudian kolom sholat lima waktu, dan terakhir ada kolom capaian membaca Al Qur’an di hari itu. Sudah barang tentu bisa disesuaikan dengan kecenderungan masing-masing orang.

 

RUNDOWN AKTIFITAS HARIAN

 

Demikianlah contoh acuan target membaca Al Qur’an dan juga monitoringnya. Kemudian aktifitas membaca Al Qur’an tersebut akan kita insert ke dalam waktu kita setiap hari. Mulai dari bangun tidur sampai dengan malam hari. Sehingga, target membaca Al Qur’an kita akan menjadi hal yang terartur dan terukur, dan bisa berjalan seiring dengan padatnya aktifitas serta amanah yang lainnya. Berikut contoh tabel rundown aktifitas harian:

 

Tabel 3. Contoh Rundown Aktifitas Harian

Waktu	Aktifitas
04.00 – 04.30	Bangun tidur, tahajjud
04.30 – 04.40	Membaca Al Qur’an (2 hal)
04.40 – 05.00	Sholat subuh berjama’ah
05.00 – 05.10	Membaca Al Qur’an (2 hal)
05.10 – 06.00	Kajian/belajar/olahraga
06.00 – 07.30	Bersih-bersih, sarapan, dan persiapan kerja
07.30 – 11.45	Kerja/sekolah
11.45 – 11.55	Membaca Al Qur’an (2 hal)
11.55 – 12.15	Sholat Zhuhur berjama’ah
12.15 – 12.25	Membaca Al Qur’an (2 hal)
12.25 – 13.30	Qailulah/tidur siang, makan siang
13.30 – 15.30	Kerja/sekolah
15.30 – 15.40	Membaca Al Qur’an (2 hal)
15.40 – 16.00	Sholat ashar berjama’ah
16.00 – 16.10	Membaca Al Qur’an (2 hal)
16.10 – 17.15	Kegiatan sore/olahraga
17.15 – 17.45	Bersih-bersih dan makan sore
17.45 – 17.55	Membaca Al Qur’an (2 hal)
17.55 – 18.20	Sholat magrib berjama’ah
18.20 – 18.30	Membaca Al Qur’an (2 hal)
18.30 – 19.15	Kajian/belajar
19.15 – 19.25	Membaca Al Qur’an (2 hal)
19.25 – 19.50	Sholat isya’ berjama’ah
19.50 – 20.00	Membaca Al Qur’an (2 hal)
20.00 – 21.00	Aktifitas malam/belajar
21.00 – 21.30	Evaluasi harian dan persiapan
21.30 – 04.00	Tidur malam

 

Itulah contoh rincian aktifitas dalam sehari semalam, dimana membaca Al Qur’an sudah menjadi salah satu kegiatan yang kita akan lakukan secara teratur dan terukur. Walaupun target sekali duduk membaca hanya dua halaman, namun hal terpenting yang sedang kita upayakan adalah konsistensi atau keistiqomahan dalam pelaksanaannya. Insyaallah jika target dan regulasi harian kita bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan, maka dalam 30 hari ke depan akan khatam bacaan Al Qur’an sebanyak satu kali. Atau sesuai dengan target kita masing-masing.

Dan hal yang tak kalah penting adalah menjaga ritme atau jarak waktu kita membaca Al Qur’an. Ritme yang teratur dan terukur seperti itu akan membuat kita terus semangat dan terhindar dari kebosanan. Berbeda jika kita tidak rencanakan seperti itu, dan kita hanya membaca Al Qur’an jika mood ada dan sekaligus membaca banyak, itu akan membuat kita lebih mudah jenuh dan bosan. Dan yang paling dikhawatirkan, jika kita menemukan ketidakteraturan dalam diri kita, maka bisa jadi malah tidak membaca Al Qur’an sama sekali dalam waktu yang lama. Wallahu a’lam

 

PENUTUP

 

Berdasarkan uraian dan contoh tabel di atas, maka kita dapat memahami bahwa rutinitas dan aktifitas yang baik itu perlu untuk direncanakan dan disusun dalam sebuah regulasi personal kita. Sehingga bisa menjadi rangkaian produktifitas positif yang konsisten dan berefek. Begitu banyak kegiatan sehari-hari perlu dimanage dan diatur sedemikian rupa. Sehingga tidak kontraproduktif dan berbenturan satu dengan yang lainnya. Jangan sampai kegiatan posisitif yang satu mengganggu yang lainnya lantaran tidak diatur waktunya. Termasuk membaca Al Qur’an, aktifitas ibadah ini mesti disiapkan waktunya, fleksibel namun jelas dan proporsional. Kalau hal ini bisa dijaga, justru Al Qur’an akan semakin menambah nilai keberkahan bagi aktifitas kita yang lainnya di hari itu. Kita prioritaskan waktunya, konsisten dalam menjalankannya, ikuti acuan dan jalankan monitoringnya. Insyaallah akan menambah kebaikan kita di setiap hari.

Pada akhirnya, saya simpulkan bahwa kita harus membuat rencana dan menargetkan untuk membaca Al Qur’an secara teratur dan konsisten. Dituangkan dalam tabel atau kolom target membaca plus monitoringnya, kita evaluasi setiap malam sebelum tidur. Mari kita rapihkan kembali agenda harian kita dalam sebuah regulasi yang utuh dan tersusun baik. Semoga dengan demikian, Allah akan memberikan kita kemampuan untuk semakin dekat dengan Al Qur’an, lebih sering membacanya, lebih sering mengkhatamkannya. Dan Allah bimbing kita untuk mengamalkan isinya sedikit demi sedikit. Aamiin..