Prestasi Gemilang di International Kangaroo Linguistics Contest 2025
16 October 2025

20 October 2025

Amman Citadel: Saksi Agung Perjalanan Zaman di Jantung Yordania

Di tengah kota Amman yang modern dan penuh kehidupan, berdiri sebuah bukit bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban manusia — Amman Citadel, atau dalam bahasa Arab dikenal dengan Jabal al-Qal’a. Tempat ini bukan sekadar situs arkeologi, tetapi juga sebuah panggung yang mempertemukan jejak berbagai kerajaan besar yang pernah berkuasa di tanah Yordania.

Jejak Peradaban Ribuan Tahun

Amman Citadel diperkirakan telah dihuni sejak zaman Neolitikum, menjadikannya salah satu tempat tertua di dunia yang terus berpenghuni hingga kini. Selama ribuan tahun, bukit ini menjadi pusat pemerintahan dan kekuasaan dari berbagai peradaban besar seperti Ammonite, Romawi, Bizantium, hingga Islam awal.

Nama “Amman” sendiri berasal dari Rabbath Ammon, ibu kota bangsa Ammonite pada abad ke-13 SM. Bangsa ini dikenal tangguh dan berperan penting dalam sejarah kawasan Levant. Setelahnya, wilayah ini jatuh ke tangan Romawi, yang kemudian meninggalkan berbagai peninggalan monumental, termasuk Kuil Hercules yang hingga kini menjadi ikon utama situs ini.

    

Kuil Hercules: Simbol Kejayaan Romawi

Di puncak bukit, berdiri megah sisa-sisa Kuil Hercules yang dibangun sekitar abad ke-2 Masehi pada masa Kaisar Marcus Aurelius. Dua kolom raksasa setinggi hampir 12 meter masih tegak hingga sekarang, menggambarkan betapa megahnya kuil ini di masa lalu. Di sekitarnya juga ditemukan bagian tangan dan siku patung raksasa yang diyakini merupakan bagian dari patung dewa Hercules setinggi 12 meter — sebuah simbol kekuatan dan kemegahan kekaisaran Romawi.

Jejak Bizantium dan Islam Awal

Ketika kekuasaan berpindah ke tangan Bizantium, bukit ini menjadi pusat kehidupan Kristen di Amman. Sisa-sisa gereja Bizantium abad ke-6 masih dapat dilihat di area tersebut. Tak lama kemudian, pada masa Khilafah Umayyah, dibangunlah Istana Umayyah (Umayyad Palace) pada abad ke-8 Masehi — kompleks istana megah dengan arsitektur khas Islam awal. Kubah hasil rekonstruksi yang kini menghiasi istana menjadi salah satu titik favorit pengunjung untuk menikmati panorama kota Amman.

Pemandangan dan Makna Spiritual

Selain kekayaan sejarahnya, Amman Citadel juga menawarkan pemandangan spektakuler ke seluruh penjuru kota Amman. Saat matahari terbenam, nuansa keemasan membalut reruntuhan kuil dan istana, seolah menghidupkan kembali bayangan masa lalu yang agung. Tidak heran, tempat ini dianggap sebagai simbol spiritual dan budaya bagi masyarakat Yordania — sebuah pengingat bahwa dari masa ke masa, kebesaran dan peradaban selalu lahir dari ilmu, kerja keras, dan iman.

Menyelami Jejak Zaman

Bagi siapa pun yang menginjakkan kaki di Amman Citadel, pengalaman ini bukan sekadar wisata sejarah. Di setiap batu dan reruntuhan, tersimpan cerita tentang manusia, kekuasaan, dan peradaban yang terus berputar. Seperti halnya Amman yang modern hari ini, Citadel mengajarkan bahwa kemajuan sejati lahir dari menghargai akar sejarahnya.

Amman Citadel bukan hanya tempat melihat masa lalu, tetapi juga cermin bagaimana masa lalu membentuk masa depan. Di puncak Jabal al-Qal’a, sejarah, keindahan, dan kebijaksanaan berpadu dalam keheningan yang abadi.