Kegiatan Rutin Pramuka NFBS Lembang: Pengenalan Pramuka Garuda dan Jambore Pramuka oleh Dewan Ambalan
5 May 2025

6 May 2025

Sejarah Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi

Pendahuluan
Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi, atau yang dikenal juga sebagai Citadel of Cairo (Benteng Kairo), adalah salah satu situs bersejarah paling penting di Mesir. Terletak di kota Kairo, benteng ini dibangun oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi pada abad ke-12 sebagai pusat pertahanan terhadap ancaman tentara Salib. Kini, benteng ini menjadi simbol kejayaan militer dan arsitektur Islam serta daya tarik wisata utama di Mesir.

Latar Belakang Pembangunan
Benteng ini dibangun pada tahun 1176 M oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, seorang panglima dan pemimpin Muslim yang terkenal karena keberhasilannya dalam merebut Yerusalem dari tentara Salib pada tahun 1187. Setelah melihat lemahnya pertahanan kota Kairo terhadap serangan luar, Shalahuddin memutuskan membangun benteng besar di kawasan bukit Moqattam untuk melindungi kota dari invasi.

Proses Pembangunan
Shalahuddin tidak sempat menyelesaikan pembangunan benteng ini selama masa hidupnya. Proyek ini dilanjutkan oleh para penguasa dinasti Ayyubiyah dan kemudian diperluas oleh penguasa Mamluk dan Utsmaniyah. Benteng ini dibangun dengan batu kapur dari piramida Giza dan memiliki struktur pertahanan yang kokoh, termasuk dinding tinggi, menara pengawas, dan benteng-benteng kecil di sekitarnya.

Fungsi dan Perkembangan
Benteng ini bukan hanya sebagai bangunan pertahanan, tetapi juga sebagai pusat pemerintahan Mesir selama berabad-abad. Sejumlah dinasti Islam menjadikannya istana pemerintahan, barak militer, dan tempat tinggal para sultan.

Beberapa bangunan penting di dalam kompleks benteng adalah:
• Masjid Muhammad Ali: Dibangun pada abad ke-19 oleh Muhammad Ali Pasha, bergaya arsitektur Ottoman.
• Masjid Al-Nasir Muhammad
• Museum Militer Mesir
• Museum Kereta Kuda Kerajaan

Makna Historis dan Strategis
Benteng ini mencerminkan kejayaan peradaban Islam, khususnya dalam bidang militer dan arsitektur. Lokasinya yang strategis memungkinkan pengawasan terhadap seluruh kota Kairo, dan selama ratusan tahun, tempat ini menjadi pusat kekuasaan Mesir.

Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi bukan sekadar peninggalan sejarah, tetapi juga warisan budaya dan simbol kekuatan Islam dalam menghadapi ancaman luar. Hingga hari ini, benteng ini masih berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah panjang Mesir, dari era Ayyubiyah hingga modern.