Peringatan Hari Lahir Pancasila: Menguatkan Nilai, Menjaga Persatuan
2 June 2025
Keutamaan Shaum Arafah di Bulan Dzulhijjah
5 June 2025

5 June 2025

Sejarah Peringatan Idul Adha: Jejak Ketaatan dan Pengorbanan

Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah. Hari raya ini tidak hanya menjadi momen spiritual yang sakral, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan. Di balik kemeriahan penyembelihan hewan kurban, tersimpan sejarah yang agung dan penuh hikmah dari zaman para nabi.

Asal Usul Idul Adha
Sejarah Idul Adha berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an Surah Ash-Shaffat ayat 102-107. Dalam kisah tersebut, Allah SWT menguji ketaatan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan beliau menyembelih anaknya sendiri, Nabi Ismail. Tanpa ragu, Nabi Ibrahim menyampaikan perintah itu kepada sang putra, dan dengan penuh keikhlasan, Nabi
Ismail pun bersedia menjalankannya demi memenuhi perintah Allah SWT.

Namun, ketika penyembelihan hendak dilakukan, Allah SWT mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba sebagai bentuk kasih sayang dan penghargaan atas ketaatan mereka. Peristiwa ini kemudian menjadi simbol penting dalam Islam tentang ketaatan yang sempurna kepada Allah, serta dasar dari ibadah kurban yang dilaksanakan umat Islam setiap Idul Adha.

Idul Adha dan Ibadah Haji
Peringatan Idul Adha juga bertepatan dengan puncak ibadah Haji, yaitu wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan haji, dianjurkan untuk berpuasa di hari Arafah, dan kemudian merayakan Idul Adha dengan shalat Id dan menyembelih hewan kurban pada keesokan harinya.

Ibadah kurban biasanya dilakukan mulai tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah. Hewan yang disembelih dapat berupa kambing, domba, sapi, atau unta. Dagingnya kemudian dibagikan kepada keluarga, kerabat, dan terutama kepada fakir miskin sebagai bentuk solidaritas sosial dan kepedulian terhadap sesama.
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Idul Adha

Idul Adha mengajarkan umat Islam tentang:
• Ketaatan mutlak kepada perintah Allah SWT.
• Keikhlasan dan kepercayaan kepada takdir Ilahi.
• Pengorbanan demi nilai-nilai yang lebih tinggi.
• Kepedulian sosial terhadap sesama, terutama kaum dhuafa.
• Persatuan umat, dengan berbagi dan bersilaturahmi.

Idul Adha juga menjadi momen untuk menumbuhkan empati, memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan merefleksikan diri atas sejauh mana kita rela berkorban untuk kebaikan dan kebenaran.
Peringatan Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan, melainkan sarat akan makna mendalam yang perlu terus direnungkan dan diamalkan. Dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, kita belajar tentang makna ketaatan, pengorbanan, dan kasih sayang Ilahi yang begitu besar. Semoga setiap perayaan Idul Adha menjadikan kita pribadi yang lebih ikhlas, bertakwa, dan peduli terhadap sesama.