STUDY JURNALISTIK

24 Juni 2024 07:37 Di tulis oleh Admin ARTIKEL STUDY JURNALISTIK

Hari Kamis 20 Juni kemarin, Duta Bahasa kembali melaksanakan study literasi. Jika biasanya kami berkunjung ke sekolah atau pesantren, tapi pada kesempatan ini berbeda. Kali ini kami mengunjungi dua redaksi koran ternama di Jawa Barat yaitu Pikiran Rakyat di jalan Asia Afrika dan Tribun Jabar di jalan Sekelimus Utara, Batununggal. Dikarenakan waktu kunjungan yang hampir bersamaan, maka dibagi 2 tim; tholib mengunjungi Tribun Jabar dan tholibah mengunjungi Pikiran Rakyat.

Kunjungan ke Tribun Jabar dimulai jam 13.10 WIB. Dibuka dengan pemaparan dunia jurnalistik oleh Manager online, Bapak Kisdiantoro dan Manager Produksi Bapak Arif Permadi. Selesai pemaparan singkat, kami mengajukan beberapa pertanyaan.

Bapak Toro menyebutkan beberapa privilege menjadi jurnalis ialah dapat mengenal banyak orang, bisa bertemu dengan orang penting di pemerintahan atau istitusi, diberangkatkan ke luar negeri untuk meliput peristiwa penting.

“Menulis itu mudah asal ada kemauan,” pesan bapak Arif.

“Kunci agar mudah menulis adalah banyak membaca,” imbuhnya.  

Ditempat terpisah, tholibah memulai kunjungan dengan redaksi Pikiran Rakyat pada pukul 14.15 WIB. Sedangkan tholib, menyusul setelah selesai kunjungan di Tribun Jabar dan tiba di Pikiran Rakyat pukul 15.10 WIB. Sesampainya disana kami langsung diarahkan menuju aula Pikiran Rakyat. Kami dikenalkan bahwa ada 3 cara berita dapat tersampaikan. Pertama, yaitu melalui media cetak, seperti koran. Kedua, melalui media elektronik, seperti radio dan televisi. Dan yang terakhir melalui media online, seperti website dan media sosial.




Kami juga diberikan materi terkait dapur redaksi, seperti proses penerbitaan koran, penyampaian berita via media online, dan proses peliputan berita melalui radio. Setelah materi, dibuka sesi pertanyaan seputar jurnalistik. Salah satu tim kami, Muhammad Atharrais menanyakan bagaimana jurnalis melawan isu yang beredar bahwa anggota DPR akan mengadakan sidang tertutup dan jurnalis tidak diperkenankan meliput?

“Kami akan melawan dengan tulisan,” ungkap Redaktur Pendidikan, Ibu Kismi.

“Kami akan melawan dan menviralkannya,” tambah Bapak Iqbal, Manager Radio PRFM. 

Menjelang sore, kami diajak berkeliling melihat fasilitas redaksi Pikiran Rakyat, seperti kantor media online, studio siaran berita, ruang perekaman radio. Masing-masing diberi penjelasan bagaimana cara pembuatan berita. kami juga diperkenankan mencoba beberapa fasilitas dan merasakan liputan siaran langsung.

Kami pamit dengan para redaktur dan sambil menunggu Maghrib, Kami bermain di Alun-Alun kota Bandung. Setelah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah, kami pulang menuju kampus Nurul Fikri.

Reporter: Azalea Azzukhrufa Gandhi & Aliya Widyadhana Lutfunisa